السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam sejahtera
saudaraku seiman ,pada postingan kali
ini saya berbagi sedikit pengetahuan dari para guru yang mulia telah ajarkan
,tujuannya tak lain karena ingin selalu mengingatkan khususnya pada diri saya
sendiri akan pentingnya ilmu fiqih ,kenapa demikian karena sudah mafhum bahwa
kita sebagai makhluk Allah berkewajiban untuk beribadah sebagai mana Allah
tegaskan dalam Al-Qur’an akan tujuan
dari diciptakannya kita
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku. QS. Adh-dhaariyat ayat 56,
Kewajiban untuk beribadah, ibadah sendiri
terbagi dua ibadah mahdhoh seperti shalat ,puasa,zakat ,haji dsb ataupun ibadah
ghairu mahdhoh seperti menolong sesama yang sedang kesusahan,maencari nafkah
untuk keluarga atau menuntut ilmu dsb.
Semua bentuk ibadah kita itu tentunya ingin diterima oleh Allah SWT
sebagai bentuk amal shaleh,yang tercatat sebagai bekal kelak kita diakhirat
menuju keridhoan Allah
Syarat diterimanya amal ibadah kita oleh
Allah SWT sebenarnya simple,,yaitu “ IKHLAS dan SESUAI ATURAN “, kalau ibadah
kita baik shalat puasa dsb dilakukan dengan ikhlas dan sesuai aturan (syarat
dan Rukunnya ) insya Allah akan berbuah pahala ,sebalik nya kalau salah satunya
tidak ada ( Ikhlas & Sesuai aturan ) tentu amal ibadah kita dianggap
sia-sia.
Dari itu pada kesempatan kali ini saya
mengajak untukbersama-sama penuhi kedua syarat tsb.
Yang pertama “ Ikhlas” apa itu? Arti
sederhananya murni tidak tercampur sesuatu yang lain ,menurut imam Ghazali ikhlas itu seperti halnya susu murni
yang tidak tercampur kotoran atau pun darah,kaitannya dengan ibadah ,niat kita
ibadah harus murni lilAllahi ta’ala tidak tercampur dengan niat yang lain..
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama dengan
lurus dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang mustaqim QS. Al-Bayyinah ayat 5
.
Kebalikan dari Ikhlas sendiri adalah Syirik
(menyekutukan ) ,tidak murni karena Allah
Ikhlas dan Syirik ada yang samar ada juga
yang terang terangan tergantung kondisi internal manusia itu sendiri yang tidak
dapat kita ukur sejauh mana kadar kuantitasnya.
Walaupun kadar keikhlasan itu samar,namun ada
ciri kalau ibadah seseorang itu ikhlas atau tidak ,ini sebagai tolak ukur untuk
kita dalam beribadah secara benar
Ikhlas itu Tidak membedakan
kondisi sekitar,sebagai contoh saat kita shalat
di masjid ( banyak orang) dan dikamar (sendiri ) ,shalat kita ketika ditempat
banyak orang kita lama-lamain atau berusaha terlihat khusu’,sedangkan ketika
shalat sendiri di kamar,,tidak demikian ,,ya berarti shalat kita kurang ikhlas,
Ikhlas itu dipuji atau dicela
ibadah sama saja ,artinya ketika cara ibadah kita
di sanjung orang tambah rajin ,namun ketika dicela malah tambah malas bukannya
berusaha untuk lebih baik,,ini juga menunjukan sikap kita yang kurang ikhlas.
Ikhlas itu tidak meingat-ingat,ibadah
sebanyak mungkin dan tak selalu mengingat atau menghitung amal ibadah kita.
Ikhlas itu tidak mengharapkan segera
balasan,bentuk ibadah adalah murni kewajiban sebagai
makhluk kepada Khalik,pahala adalah anugerah yang diberikan Khalik kepada
MakhlukNya dari sebab ibadah ataupun karena Rahmat .
Demikian Syarat yang pertana agar ibadah kita
diterima Allah SWT yaitu “ IKHLAS “.
Untuk yang kedua tentang aturan – aturan dari
cara beribadah (Fiqih ) insya Allah pada postingan selanjutnya .
والله
أعلم بمراده
v Dari berbagai sumber
`
No comments:
Post a Comment