Sunday 5 August 2018

Ikhlas dalam beribadah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam sejahtera  saudaraku seiman ,pada postingan kali ini saya berbagi sedikit pengetahuan dari para guru yang mulia telah ajarkan ,tujuannya tak lain karena ingin selalu mengingatkan khususnya pada diri saya sendiri akan pentingnya ilmu fiqih ,kenapa demikian karena sudah mafhum bahwa kita sebagai makhluk Allah berkewajiban untuk beribadah sebagai mana Allah tegaskan dalam Al-Qur’an  akan tujuan dari diciptakannya kita 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. QS. Adh-dhaariyat ayat 56,

Kewajiban untuk beribadah, ibadah sendiri terbagi dua ibadah mahdhoh seperti shalat ,puasa,zakat ,haji dsb ataupun ibadah ghairu mahdhoh seperti menolong sesama yang sedang kesusahan,maencari nafkah untuk keluarga atau menuntut ilmu dsb.
Semua bentuk ibadah kita  itu tentunya ingin diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk amal shaleh,yang tercatat sebagai bekal kelak kita diakhirat menuju keridhoan Allah
Syarat diterimanya amal ibadah kita oleh Allah SWT sebenarnya simple,,yaitu “ IKHLAS dan SESUAI ATURAN “, kalau ibadah kita baik shalat puasa dsb dilakukan dengan ikhlas dan sesuai aturan (syarat dan Rukunnya ) insya Allah akan berbuah pahala ,sebalik nya kalau salah satunya tidak ada ( Ikhlas & Sesuai aturan ) tentu amal ibadah kita dianggap sia-sia.
Dari itu pada kesempatan kali ini saya mengajak untukbersama-sama penuhi kedua syarat tsb.
Yang pertama “ Ikhlas” apa itu? Arti sederhananya murni tidak tercampur sesuatu yang lain ,menurut imam  Ghazali ikhlas itu seperti halnya susu murni yang tidak tercampur kotoran atau pun darah,kaitannya dengan ibadah ,niat kita ibadah harus murni lilAllahi ta’ala tidak tercampur dengan niat yang lain..

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ  
Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang mustaqim QS. Al-Bayyinah ayat 5
.
Kebalikan dari Ikhlas sendiri adalah Syirik (menyekutukan ) ,tidak murni karena Allah
Ikhlas dan Syirik ada yang samar ada juga yang terang terangan tergantung kondisi internal manusia itu sendiri yang tidak dapat kita ukur sejauh mana kadar kuantitasnya.
Walaupun kadar keikhlasan itu samar,namun ada ciri kalau ibadah seseorang itu ikhlas atau tidak ,ini sebagai tolak ukur untuk kita dalam beribadah secara benar

Ikhlas itu Tidak membedakan kondisi sekitar,sebagai contoh saat kita shalat di masjid ( banyak orang) dan dikamar (sendiri ) ,shalat kita ketika ditempat banyak orang kita lama-lamain atau berusaha terlihat khusu’,sedangkan ketika shalat sendiri di kamar,,tidak demikian ,,ya berarti shalat kita kurang ikhlas,

Ikhlas itu dipuji atau dicela ibadah sama saja ,artinya ketika cara ibadah kita di sanjung orang tambah rajin ,namun ketika dicela malah tambah malas bukannya berusaha untuk lebih baik,,ini juga menunjukan sikap kita yang kurang ikhlas.

Ikhlas itu tidak  meingat-ingat,ibadah sebanyak mungkin dan tak selalu mengingat atau menghitung amal ibadah kita.

Ikhlas itu tidak mengharapkan segera balasan,bentuk ibadah adalah murni kewajiban sebagai makhluk kepada Khalik,pahala adalah anugerah yang diberikan Khalik kepada MakhlukNya dari sebab ibadah ataupun karena Rahmat .
Demikian Syarat yang pertana agar ibadah kita diterima Allah SWT yaitu “ IKHLAS “.
Untuk yang kedua tentang aturan – aturan dari cara beribadah (Fiqih ) insya Allah pada postingan selanjutnya .
والله أعلم بمراده



v  Dari berbagai sumber



            `          

No comments:

Post a Comment